Cara Mengatur dan Mengontrol Kamera Anda Secara Manual untuk Fotografi Malam Hari
() translation by (you can also view the original English article)
Diketahui bahwa anda, dari pada kamera anda mengontrol semua aspek proses foto akan memberi anda banyak kepuasan. Hal ini juga merupakan langkah yang sangat penting yang membantu anda membuka potensi kreatif peralatan kamera anda, memberi anda fleksibilitas menemukan tempat anda dan menciptakan gaya anda sendiri.
Memiliki cakupan banyak aspek teknis dan teori di belakang fotografi malam hari pada artikel-artikel sebelumnya, ini saatnya menuju ke malam hari dan mencoba ide-idenya tersebut. Di tutorial ini anda akan belajar mengontrol kamera anda secara manual untuk fotografi malam hari. Tutorial ini membantu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan memotret anda selagi meningkatkan pengalaman menangkap momen secara menyeluruh.
Persiapan sebelum Inspirasi
Sebelum anda memulai, pastikan kamera anda diatur untuk gaya fotografi ini dan disesuaikan menurut preferensi anda sendiri dan kebutuhan individu. Sebagai saran pada subjek ini ikuti kaitan di bawah ini untuk ke
tutorial saya sebelumnya, Cara Mengatur SLR Digital untuk Fotografi
Malam Hari. Pastikan anda telah mengisi baterai anda agar kapasitas
penuh dan memformat semua kartu media yang akan anda gunakan. Agar
kualitas gambar termaksimalkan anda akan memerlukan platform stabil
seperti tripod atau yang sejenis. Setelah kamera anda stabil dan
pengaturan anda teroptimalkan untuk fotografi malam hari maka anda telah
siap.
Satu Langkah di Satu Waktu
Proses fotografi adalah rangkaian langkah-langkah. Kuasai setiap langkahnya disepanjang jalan dan anda akan berada pada jalur dalam menguasai prosesnya. Anda perlu konsentrasi di setiap langkah dan fokuskan pikiran anda maka anda dapat memberi kesempatan terbaik untuk menyukseskannya.
1. Observasi dan Identifikasi Subjek
Setelah tiba di lokasi pilihan anda, tinjau area tersebut dengan busar 360 derajat penuh dan buat daftar subjek-subjek berpotensi yang menarik mata anda.
2. Pre-visualisasi
Setelah anda mengindentifikasi subjek yang menarik perhatian anda awali dengan membayangkannya di pikiran anda. Pikirkan tentang cara apa yang terbaik untuk memamerkannya dalam hal komposisi, pencahayaan dan potensi penceritaannya. Lihat artikel saya Observasi, Visualisasi dan Komposisi untuk Fotografi Malam Hari untuk informasi lebih lanjut atas subjek ini.
3. Pemilihan Lensa
Dengan memvisualisasikan foto anda, anda harus mendapat ide kasar mengenai panjang fokal yang dibutuhkan untuk mendapat pandangannya di mata pikiran anda. Pemilihan lensa anda tidak harus hanya memantulkan tapi juga melengkapi masalah subjek dalam hal komposisi dan perspektif.
Anda juga harus memastikan lensa anda atau filter yang anda gunakan itu bersih dan bebas debu atau sidik jari.
4. Komposisi
Setelah anda memasang lensa yang sesuai dengan ide anda, anda dapat memulai mengomposisi foto anda.
Pada langkah ini anda mungkin mengetahui bahwa anda perlu menyempurnakan ide anda atau membongkar semuanya bersamaan dan memulainya lagi jika tidak berhasil seperti yang anda bayangkan. Jika anda perlu menyesuaikan komposisi anda, anda dapat melakukannya dengan menata kembali kamera anda dalam kaitannya ke masalah subjek anda atau mengubah panjang fokal lensa anda.
Hal itu dapat membantu melihat melalui jendela bidik kamera dengan lensa kandidat yang terpasang sementara anda mengubah posisi kamera. Ini memungkinkan anda menilai dengan cepat apakah komposisinya bekerja atau tidak, jadi anda dapat membuat penyesuaian dengan cepat pula. Hati-hati ketika melakukannya, namun karena bisa menjadi agak membingungkan dan juga berbahaya jika berada di dekat lalu-lintas, mesin-mesin, air atau di posisi yang tinggi.
Ingatlah bahwa anda dapat menggerakkan kamera keatas dan bawah, lebih dekat atau lebih jauh dari subjek, atau ke kiri dan kanan. Berpikirlah dalam tiga dimensi. Anda juga dapat mengubah komposisi dengan mengubah panjang fokal lensa anda. Bersamaan dengan menata kembali posisi kamera dapat memunculkan efek dramatis pada perspektif dalam gambar anda. Lensa zoom lebih sesuai untuk hal ini namun saya lebih condong ke lensa tetap karena lensa ini biasanya memberi kualitas gambar yang unggul. Semuanya tergantung pilihan anda.
Saya telah menulis banyak artikel dengan informasi detail pada lensa manual versus lensa auto-fokus dan lensa tetap versus lensa zoom, Lensa Manual Versus Lensa Autofokus untuk Fotografi Malam Hari dan Lensa Zoom Versus Lensa Tetap untuk Fotografi Malam Hari.
- Fotografi Malam HariLensa Manual versus Lensa Autofokus untuk Fotografi Malam HariAnthony James
- Fotografi Malam HariLensa Zoom versus Lensa Tetap untuk Fotografi Malam HariAnthony James
5. Fokus Set
Setelah anda menempatkan lensa dan komposisi yang anda perlukan untuk memastikan lensa anda terfokus pada pilihan subjek anda.
Bagi mayoritas tempat fotografi malam hari seperti pemandangan kota anda akan menginginkan ruang tajam maksimum untuk menjamin semua subjek di bingkai berada dalam fokus. Jika anda menggunakan lensa fokul manual yang memiliki tanda hiperfokal,
anda dapat menggunakannya untuk menjamin anda mengatur ruang tajam
maksimum untuk apertur pilihan anda. Jika anda menggunakan lensa
autofokus, anda harus memakai alat bantu fokus apa saja seperti monitor
live-view kamera anda dan zoom subjek anda untuk memeriksa fokus kritis.
Hal ini bisa menjadi sulit di tempat yang redup.



6. Pengaturan Kamera
Dua langkah selanjutnya adalah saat penyimpangan manual benar-benar menunjang dan anda memegang kontrol penuh.
Anda perlu memilih pengaturan white balance untuk melengkapi masalah subjek anda dan berikan keseimbangan warna secara menyeluruh yang memuaskan anda. Saya biasanya mengatur white balance tungsten atau flouresen karena saya condong suhu warna yang lebih kalem untuk sebagian besar subjek fotografi malam hari saya. Hal ini merupakan preferensi pribadi dan anda mungkin ingin menggunakan pengaturan yang berbda tapi biasanya nilai suhu warna saya berada di antara rentang 3000-4000 derajat Kelvin.



Jika anda memutuskan menjepret dengan format file raw, pengaturan suhu warna anda tida begitu kritis selagi anda dapat mengubah keseimbangan warna lebih dramatis pada pasca-pengolahan. Saya sangat merekomendasikan file raw memotret mengguanakan ruang warna RGB (Red, Green, Blue). Bahkan jika anda menggunakan kompresi atau pengaturan format raw dengan bit yang rendah , hasilnya akan lebih unggul memotret gambar jpeg.
7. Pengaturan Eksposur
Beberapa keputusan penting perlu dibuat pada langkah proses ini, seperti pengaturan berbeda bisa secara dramatis memengaruhi hasil akhir foto anda.
Mengubah tiga variabel eksposur membiarkan anda mengontrol banyak parameter yang berbeda yang dapat memengaruhi penampilan dan rasa gambar anda. Anda akan memerlukan pemahaman fundamental terhapad bagaimana eksposur bekerja sebelum anda dapat mengolah dengan langkah ini. Pada artikel saya yang sebelumnya, saya menjelaskan konsep-konsepnya dengan detail: Menjelaskan Eksposur: ISO, Kecepatan Rana dan Apertur untuk Fotografi Malam Hari.
Awali memilih kontrol eksposur manual baik dengan menggerakkan cakra angka eksposur pada kamera anda ke posisi “M” maupun dengan memilih mode eksposur manual dari menu kamera.
Mulailah dengan mengubah kamera ke dasar pengaturan ISO yang biasanya sekitar ISO 100. Hal ini akan menjamin gambar anda memiliki rentang dinamis terbaik dan jumlah noise paling sedikit. Langkah selanjutnya adalah memilih apertur yang sesuai. Saya biasanya memilih pengaturan apertur antara f4 dan f11. Pengaturan
ini akan terpengaruhi oleh lensa yang anda pilih tapi pada apertur
tengah umum adalah pengaturan yang lebih disukai yang digunakan disini. Hal ini, sekali lagi untuk menjamin anda mendapat kualitas gambar
terbaik dari perlengkapan kamera anda – apertur tengah biasanya tempat
lensa berusaha sebaik mungkin.
Langkah terakhir adalah mengatur kecepatan rana yang sesuai agar menjamin anda mendapat eksposur yang akurat. Untuk melakukannya, pertama-tama anda perlu membaca eksposur baik menggunakan meter eksposur eksternal maupun yang terpasang di kamera anda. Saya menggunakan meter eksposur yang terpasang di kamera dan mengaturnya ke pengaturan multi-zone seperti mode “3D matrix metering” yang ada pada kamera Nikon saya. Multi zone metering akan memberi anda eksposur akurat yang lebih konsisten untuk sebagian besar subjek fotografi malam hari saat dibandingkan dengan pengaturan weighted atau spot meter. Pilih kecepatan rana yang menurut pada pembacaan eksposur dari meter kamera anda, dan kini saatnya memotret.
Aktifkan rana tapi sebisa mungkin hindari menyentuh kamera. Cara terbaik melakukannya adalah dengan menggunakan kabel rilis atau pelatuk eksternal seperti remote tanpa kabel atau aplikasi smartphone. Jika anda tidak memiliki cara untuk memicu kamera tanpa menyentuhnya anda dapat menggunakan pengaturan self timer di kamera anda karena hal ini akan menunda eksposur sampai setelah anda menekan tombol jepret. Sekali lagi metode ini didesain agar mendapat kualitas gambar tebaik mungkin dari alat anda dan akan meminimalisir gerak blur kamera pada foto anda.
8. Memeriksa Foto
Salah satu hal luar biasa mengenai kamera digital adalah anda dapat feedback instan tentang foto yang baru saja diambil.
Memeriksa foto pada display LCD kamera anda atau “chimping” seperti yang disebutkan, memungkingkan anda memeriksa sejumlah variabel penting di gambar anda. Anda dapat memeriksa titik fokus, komposisi, integritas warna, eksposur dan sejumlah pengaturan lain yang menjadikan alat yang tidak ternilai bagi fotografi modern.



Saya suka menggunakan alat-alat eksposur seperti display histogram dan fungsi highlight clipping agar menjamin gambar-gambar saya tidak terlalu terang atau terlalu gelap.






Anda telah Selesai! Sekarang Mulailah Lagi
Setelah anda menangkap sebuah gambar, anda dapat berpindah ke ide selanjutnya dengan mengikuti langkah dan prosedur yang sama. Cuci dan ulang.
Dan inilah: anda kini berada di jalan menuju penguasaan proses fotografi. Akan membutuhkan waktu tapi anda harus mulai latihan dan kesabaran dan lihat usaha anda membuahkan hasil. Semoga berhasil!