Advertisement
  1. Photo
  2. Types of Photography

Cara Mengatur dan Mengontrol Kamera Anda Secara Manual untuk Fotografi Malam Hari

Scroll to top
Read Time: 8 min
This post is part of a series called Night Photography.
How to Perfectly Capture the Rise of a Full Moon

() translation by (you can also view the original English article)

Diketahui bahwa anda, dari pada kamera anda mengontrol semua aspek proses foto akan memberi anda banyak kepuasan. Hal ini juga merupakan langkah yang sangat penting yang membantu anda membuka potensi kreatif peralatan kamera anda, memberi anda fleksibilitas menemukan tempat anda dan menciptakan gaya anda sendiri.

Memiliki cakupan banyak aspek teknis dan teori di belakang fotografi malam hari pada artikel-artikel sebelumnya, ini saatnya menuju ke malam hari dan mencoba ide-idenya tersebut. Di tutorial ini anda akan belajar mengontrol kamera anda secara manual untuk fotografi malam hari. Tutorial ini membantu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan memotret anda selagi meningkatkan pengalaman menangkap momen secara menyeluruh.

Persiapan sebelum Inspirasi

Sebelum anda memulai, pastikan kamera anda diatur untuk gaya fotografi ini dan disesuaikan menurut preferensi anda sendiri dan kebutuhan individu. Sebagai saran pada subjek ini ikuti kaitan di bawah ini untuk ke tutorial saya sebelumnya, Cara Mengatur SLR Digital untuk Fotografi Malam Hari. Pastikan anda telah mengisi baterai anda agar kapasitas penuh dan memformat semua kartu media yang akan anda gunakan. Agar kualitas gambar termaksimalkan anda akan memerlukan platform stabil seperti tripod atau yang sejenis. Setelah kamera anda stabil dan pengaturan anda teroptimalkan untuk fotografi malam hari maka anda telah siap.

Satu Langkah di Satu Waktu

Proses fotografi adalah rangkaian langkah-langkah. Kuasai setiap langkahnya disepanjang jalan dan anda akan berada pada jalur dalam menguasai prosesnya. Anda perlu konsentrasi di setiap langkah dan fokuskan pikiran anda maka anda dapat memberi kesempatan terbaik untuk menyukseskannya.

1. Observasi dan Identifikasi Subjek

Setelah tiba di lokasi pilihan anda, tinjau area tersebut dengan busar 360 derajat penuh dan buat daftar subjek-subjek berpotensi yang menarik mata anda.

2. Pre-visualisasi

Setelah anda mengindentifikasi subjek yang menarik perhatian anda awali dengan membayangkannya di pikiran anda. Pikirkan tentang cara apa yang terbaik untuk memamerkannya dalam hal komposisi, pencahayaan dan potensi penceritaannya. Lihat artikel saya Observasi, Visualisasi dan Komposisi untuk Fotografi Malam Hari untuk informasi lebih lanjut atas subjek ini.

3. Pemilihan Lensa

Dengan memvisualisasikan foto anda, anda harus mendapat ide kasar mengenai panjang fokal yang dibutuhkan untuk mendapat pandangannya di mata pikiran anda. Pemilihan lensa anda tidak harus hanya memantulkan tapi juga melengkapi masalah subjek dalam hal komposisi dan perspektif.

Anda juga harus memastikan lensa anda atau filter yang anda gunakan itu bersih dan bebas debu atau sidik jari.

4. Komposisi

Setelah anda memasang lensa yang sesuai dengan ide anda, anda dapat memulai mengomposisi foto anda.

Pada langkah ini anda mungkin mengetahui bahwa anda perlu menyempurnakan ide anda atau membongkar semuanya bersamaan dan memulainya lagi jika tidak berhasil seperti yang anda bayangkan. Jika anda perlu menyesuaikan komposisi anda, anda dapat melakukannya dengan menata kembali kamera anda dalam kaitannya ke masalah subjek anda atau mengubah panjang fokal lensa anda.

Hal itu dapat membantu melihat melalui jendela bidik kamera dengan lensa kandidat yang terpasang sementara anda mengubah posisi kamera. Ini memungkinkan anda menilai dengan cepat apakah komposisinya bekerja atau tidak, jadi anda dapat membuat penyesuaian dengan cepat pula. Hati-hati ketika melakukannya, namun karena bisa menjadi agak membingungkan dan juga berbahaya jika berada di dekat lalu-lintas, mesin-mesin, air atau di posisi yang tinggi.

Ingatlah bahwa anda dapat menggerakkan kamera keatas dan bawah, lebih dekat atau lebih jauh dari subjek, atau ke kiri dan kanan. Berpikirlah dalam tiga dimensi. Anda juga dapat mengubah komposisi dengan mengubah panjang fokal lensa anda. Bersamaan dengan menata kembali posisi kamera dapat memunculkan efek dramatis pada perspektif dalam gambar anda. Lensa zoom lebih sesuai untuk hal ini namun saya lebih condong ke lensa tetap karena lensa ini biasanya memberi kualitas gambar yang unggul. Semuanya tergantung pilihan anda.

Saya telah menulis banyak artikel dengan informasi detail pada lensa manual versus lensa auto-fokus dan lensa tetap versus lensa zoom, Lensa Manual Versus Lensa Autofokus untuk Fotografi Malam Hari dan Lensa Zoom Versus Lensa Tetap untuk Fotografi Malam Hari.

5. Fokus Set

Setelah anda menempatkan lensa dan komposisi yang anda perlukan untuk memastikan lensa anda terfokus pada pilihan subjek anda.

Bagi mayoritas tempat fotografi malam hari seperti pemandangan kota anda akan menginginkan ruang tajam maksimum untuk menjamin semua subjek di bingkai berada dalam fokus. Jika anda menggunakan lensa fokul manual yang memiliki tanda hiperfokal, anda dapat menggunakannya untuk menjamin anda mengatur ruang tajam maksimum untuk apertur pilihan anda. Jika anda menggunakan lensa autofokus, anda harus memakai alat bantu fokus apa saja seperti monitor live-view kamera anda dan zoom subjek anda untuk memeriksa fokus kritis. Hal ini bisa menjadi sulit di tempat yang redup.

Lightning strikeLightning strikeLightning strike
Satu cara mencapai fokus kritis di tempat yang sangat redup adalah dengan menggunakan hard infinity stop yang ada pada banyak lensa manual fokus seperti yang saya lakukan pada gambar ini. Fokus kritis di situasi ini hampir mungkin dengan lensa tanpa fitur yang seperti itu.

6. Pengaturan Kamera

Dua langkah selanjutnya adalah saat penyimpangan manual benar-benar menunjang dan anda memegang kontrol penuh.

Anda perlu memilih pengaturan white balance untuk melengkapi masalah subjek anda dan berikan keseimbangan warna secara menyeluruh yang memuaskan anda. Saya biasanya mengatur white balance tungsten atau flouresen karena saya condong suhu warna yang lebih kalem untuk sebagian besar subjek fotografi malam hari saya. Hal ini merupakan preferensi pribadi dan anda mungkin ingin menggunakan pengaturan yang berbda tapi biasanya nilai suhu warna saya berada di antara rentang 3000-4000 derajat Kelvin.

Kowloon penisula at nightKowloon penisula at nightKowloon penisula at night
Di foto pemandangan kota semenanjung Kowloon di Hongkong ini, gambar diolah menggunakan software konversi raw milik Nikon dan berterapkan nilai suhu warna baru yang lebih kalem.

Jika anda memutuskan menjepret dengan format file raw, pengaturan suhu warna anda tida begitu kritis selagi anda dapat mengubah keseimbangan warna lebih dramatis pada pasca-pengolahan. Saya sangat merekomendasikan file raw memotret mengguanakan ruang warna RGB (Red, Green, Blue). Bahkan jika anda menggunakan kompresi atau pengaturan format raw dengan bit yang rendah , hasilnya akan lebih unggul memotret gambar jpeg.

7. Pengaturan Eksposur

Beberapa keputusan penting perlu dibuat pada langkah proses ini, seperti pengaturan berbeda bisa secara dramatis memengaruhi hasil akhir foto anda.

Mengubah tiga variabel eksposur membiarkan anda mengontrol banyak parameter yang berbeda yang dapat memengaruhi penampilan dan rasa gambar anda. Anda akan memerlukan pemahaman fundamental terhapad bagaimana eksposur bekerja sebelum anda dapat mengolah dengan langkah ini. Pada artikel saya yang sebelumnya, saya menjelaskan konsep-konsepnya dengan detail: Menjelaskan Eksposur: ISO, Kecepatan Rana dan Apertur untuk Fotografi Malam Hari.

Awali memilih kontrol eksposur manual baik dengan menggerakkan cakra angka eksposur pada kamera anda ke posisi “M” maupun dengan memilih mode eksposur manual dari menu kamera.

Mulailah dengan mengubah kamera ke dasar pengaturan ISO yang biasanya sekitar ISO 100. Hal ini akan menjamin gambar anda memiliki rentang dinamis terbaik dan jumlah noise paling sedikit. Langkah selanjutnya adalah memilih apertur yang sesuai. Saya biasanya memilih pengaturan apertur antara f4 dan f11. Pengaturan ini akan terpengaruhi oleh lensa yang anda pilih tapi pada apertur tengah umum adalah pengaturan yang lebih disukai yang digunakan disini. Hal ini, sekali lagi untuk menjamin anda mendapat kualitas gambar terbaik dari perlengkapan kamera anda – apertur tengah biasanya tempat lensa berusaha sebaik mungkin.

Langkah terakhir adalah mengatur kecepatan rana yang sesuai agar menjamin anda mendapat eksposur yang akurat. Untuk melakukannya, pertama-tama anda perlu membaca eksposur baik menggunakan meter eksposur eksternal maupun yang terpasang di kamera anda. Saya menggunakan meter eksposur yang terpasang di kamera dan mengaturnya ke pengaturan multi-zone seperti mode “3D matrix metering” yang ada pada kamera Nikon saya. Multi zone metering akan memberi anda eksposur akurat yang lebih konsisten untuk sebagian besar subjek fotografi malam hari saat dibandingkan dengan pengaturan weighted atau spot meter. Pilih kecepatan rana yang menurut pada pembacaan eksposur dari meter kamera anda, dan kini saatnya memotret.

Aktifkan rana tapi sebisa mungkin hindari menyentuh kamera. Cara terbaik melakukannya adalah dengan menggunakan kabel rilis atau pelatuk eksternal seperti remote tanpa kabel atau aplikasi smartphone. Jika anda tidak memiliki cara untuk memicu kamera tanpa menyentuhnya anda dapat menggunakan pengaturan self timer di kamera anda karena hal ini akan menunda eksposur sampai setelah anda menekan tombol jepret. Sekali lagi metode ini didesain agar mendapat kualitas gambar tebaik mungkin dari alat anda dan akan meminimalisir gerak blur kamera pada foto anda.

8. Memeriksa Foto

Salah satu hal luar biasa mengenai kamera digital adalah anda dapat feedback instan tentang foto yang baru saja diambil.

Memeriksa foto pada display LCD kamera anda atau “chimping” seperti yang disebutkan, memungkingkan anda memeriksa sejumlah variabel penting di gambar anda. Anda dapat memeriksa titik fokus, komposisi, integritas warna, eksposur dan sejumlah pengaturan lain yang menjadikan alat yang tidak ternilai bagi fotografi modern.

Hong Kong fireworks displayHong Kong fireworks displayHong Kong fireworks display
Kembali ke masa lalu film yang bagus, yang anda harus bergantung pada meter itu sendiri agar mendapat gambar yang terekspos dengan baik. Semuanya telah berubah dengan adanya kamera digital dan kemampuan mereka mendisplay secara instan informasi pada eksposur dan variabel lainnya.

Saya suka menggunakan alat-alat eksposur seperti display histogram dan fungsi highlight clipping agar menjamin gambar-gambar saya tidak terlalu terang atau terlalu gelap.

Histogram tool on DSLR cameraHistogram tool on DSLR cameraHistogram tool on DSLR camera
Tampilan histogram RGB adalah cara yang bagus untuk memeriksa bahwa gambar Anda sedang tampil dengan benar. Belajar untuk menggunakan alat-alat exposur ini akan memastikan Anda tidak akan di bawahnya atau terlalu mengekspos jepretan.
Industrial beach at nightIndustrial beach at nightIndustrial beach at night
Gambar yang sama pasca-pengolahan menggunakan konverter raw. Sedikit tarikan pada color balance dan kontras yang dibutuhkan. Pengaturan eksposur ISO 100 – f6.3 – 15 detik.

Anda telah Selesai! Sekarang Mulailah Lagi

Setelah anda menangkap sebuah gambar, anda dapat berpindah ke ide selanjutnya dengan mengikuti langkah dan prosedur yang sama. Cuci dan ulang.

Dan inilah: anda kini berada di jalan menuju penguasaan proses fotografi. Akan membutuhkan waktu tapi anda harus mulai latihan dan kesabaran dan lihat usaha anda membuahkan hasil. Semoga berhasil!

Advertisement
Did you find this post useful?
Want a weekly email summary?
Subscribe below and we’ll send you a weekly email summary of all new Photo tutorials. Never miss out on learning about the next big thing.
Advertisement
Looking for something to help kick start your next project?
Envato Market has a range of items for sale to help get you started.