Bagaimana Caranya Mengetahui Kalau Kamu Perlu Membeli Kamera DSLR Yang Lebih Baik
() translation by (you can also view the original English article)
Setiap orang menyukai sebuah pepatah yang baik: lakukan ini maka kamu akan sukses, lakukan itu maka fotomu akan tampak bagus, selalu beli lensa yang lebih baik sebelum kamera yang lebih baik. Sayangnya (atau tidak terlalu sayangnya), fotografi menolak aturan yang keras dan cepat.
Investasikan dalam lensa sebelum ke kamera. Seringkali ini adalah ide yang benar: Lensa berumur lebih lama, tidak ketinggalan jaman dan bagian penting dalam memotret. Dalam tutorial ini kita akan melihat mengapa, dengan camera digital, body kamera lebih penting daripada lensa, dan bagaimana caranya mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli body kamera yang baru.
Persoalan Untuk Membeli Kamera Yang Lebih Baik
Dalam keadaan yang sempurna—pikirkan tentang mengambil foto portrait di dalam sebuah foto studio yang bagus, pada hari yang cerah atau cahaya jendela yang indah—garis antara body camera entry level dan profesional sangat tipis. Keduanya mampu mengakomodasi sesuai elemennya. Dalam keadaan ideal, kemampuan fotografer dan kualitas lensa akan menjadi penentu sebenarnya terhadap foto mana yang lebih baik.
Masalah muncul ketika kamu mulai bekerja dalam keadaan yang kurang dari sempurna. Pada saat saya menulis tutorial ini, Olimpiade sedang berlangsung. Sebagian besar fotografer olahraga bekerja menggunakan kamera jajaran teratas Canon yaitu 1DX Mark II. Mengapa? Karena mereka membutuhkan setiap bagian terbaik kamera untuk menangkap foto yang mereka butuhkan. Mereka bekerja di dalam situasi yang tidak dapat mereka kontrolo dan membutuhkan kamera yang dapat mengatasi segalanya.
Jelas sekali, sebagian besar pembaca kami tidak memotret pada Olimpiade minggu ini (kami memuji kamu jika memang demikian, sekarang kembali bekerja!), tetapi ide yang sama tetaplah berlaku. Terkadang sebuah kamera entry level bukanlah peralatan yang kamu perlukan. Terkadang kamu hanya memerlukan sebuah kamera yang lebih baik. Tapi seberapa banyak kamera yang benar - benar kamu butuhkan? Apakah kamu membutuhkan sebuah mesin tercepat di kelasnya, atau lebih mementingkan megapixel?
Kunci untuk memahami kapan kamu membutuhkan sebuah kamera baru adalah dengan memahami apa yang benar-benar diunggulkan oleh kamera yang lebih mahal dibandingkan dengan kamera entry level. Keduanya mengambil gambar ketika kamu menekan tombol shutter! Adalah bagian lainnya dimana itu terjadi perbedaan. Mungkin cara terbaik untuk membedahnya adalah dengan membagi dalam lima area: sensor yang lebih besar dan lebih baik, prosesor yang lebih cepat, autofocus yang lebih akurat, kualitas hasil yang lebih tinggi, dan penggunaan dan kustomisasi yang lebih mudah.
Sensor Yang Lebih Besar
Perbedaan yang paling jelas, walaupun bukan yang paling penting, antara kamera consumer dan profesional normalnya adalah sensornya. Setiap perusahaan besar pembuat kamera entry level menggunakan "crop" sensor yang lebih kecil sementara body kamera profesional, terkecuali kamera khusus seperti Canon 7D, menggunakan sensor full-frame.
Sebuah sensor full-frame, yang cocok dengan ukuran film 35mm, memiliki beberapa keuntungan terhadap crop sensor. Karena lebih besar, setiap area foto pada sensor full-frame dapat menjadi lebih besar, yang menghasilkan foto dengan kualitas lebih tinggi dan kinerja lebih baik pada cahaya rendah. Ada sebuah tren yang sedang berkembang untuk menjejalkan sebanyak mungkin area foto pada sensor, kamu tidak akan pernah bisa mengimbangi 50.6 megapixel Canon 5DS dengan sebuah crop sensor. Sensor full-frame juga memberikan depth of field pendek dengan area pandang yang lebih lebar, dimana ini sangat menguntungkan dalam berbagai hal.



Prosesor Yang Lebih Cepat
Sebuah prosesor kamera bertanggung jawab pada seberapa cepat itu dapat memotret gambar dan bagaimana menangani ISO yang lebih tinggi. Kamera kelas atas terbaru memiliki prosesor yang lebih baik, yang berarti mereka dapat memotret foto cepat lebih banyak dan merekam lebih baik juga foto yang lebih baik dalam pencahayaan kurang. Untuk fotografer jurnalis, olahraga, dan wedding, sebagai contoh, dua hal tadi adalah kuncinya.
Autofocus Yang Lebih Cepat dan Akurat
Kamera profesional juga memiliki autofocus yang lebih cepat dan akurat dengan jumlah "titik" yang lebih banyak untuk dipilih. Sekali lagi, ini tidak terlalu berpengaruh dalam situasi yang sempurna, namun ketika kamu memotret objek yang tidak bisa diprediksi atau cepat maka memiliki kamera yang dapat mengunci subjek sangatlah penting.
Material Yang Lebih Tangguh
Salah satu cara termudah bagi pembuat untuk menghemat uang pada kamera entry level adalah menggunakan material yang lebih murah. Body berbahan logam lebih mahal daripada body berbahan plastik. Body berbahan logam, bagaimanapun juga, lebih tahan lama. Mereka juga sudah mempunyai weather seal sehingga kamera tidak rusak jika terkena hujan. Jika kamu selalu mengawasi kameramu, ini tidak akan membuat perbedaan yang terlalu jauh. Itu adalah sebuah barang berharga, kamu tidak akan menjatuhkannya! Namun jika kamu merencanakan untuk menggunakan kameramu dalam situasi yang sulit maka kamera yang tangguh jauh lebih baik.



Pemakaian Yang Lebih Mudah
Akhirnya, salah satu area yang sering dilupakan dimana kamera profesional jauh lebih unggul daripada kamera consumer adalah kemudahan kustomisasi, ergonomis dan kontrol. Kamera Canon 650D saya memiliki satu tombol yang mengontrol bukaan aperture dan kecepatan shutter. Kamu harus menahan sebuah tombol untuk berpindah antara kedua setting tersebut. Lain halnya dengan kamera 5D III saya yang mempunyai dua tombol untuk masing - masing setting. Ini mungkin kedengaran sepele namun itu membuat pengubahan setting jauh lebih cepat dan lebih mudah tanpa perlu melihat. 5D III juga memiliki tiga mode custom dimana saya dapat menyimpan setting saya. Ini berarti kamu dapat berpindah dengan cepat antara mode street dan portrait atau sport. Bagi pelaku hobi, level kontrol ini tidaklah penting. Bagi profesional, bagaimanapun juga, ini akan menjadi perbedaan antara sebuah foto yang terlewatkan dan bayaran $10,000, atau antara tangan yang keram dan 14 jam kerja.
Persoalan Terhadap Membeli Lensa Yang Lebih Baik
Pada dasarnya ada dua jenis lensa: lensa untuk akurasi, dan lensa untuk kualitas. Jenis lensa yang kamu miliki dan jenis foto yang kamu hargai akan menentukan seberapa pentingnya untuk mengupgrade kamera, dan jenis kamera yang mana yang ingin kamu upgrade.
Lensa Untuk Akurasi
Lensa untuk akurasi, adalah sejauh ini, merupakan jenis lensa yang lazim tersedia saat ini. Pada rentang harga berapapun, lensa ini dioptimalkan untuk menghasilkan resolusi, penampakan warna dan kontras dalam sebaik mungkin. Lensa ini juga ditujukan untuk menghasilkan rekaman dunia di depannya sebaik mungkin.
Dengan dibantu oleh profil dan kalibrasi lensa, secara teknis kita dapat menghasilkan foto yang sempurna (atau mendekati) bahkan dengan lensa plastik yang paling murah sekalipun. Kita dapat mengukur semua kesalahan setiap lensa modern dan memperbaikinya secara otomatis. Koreksi ini dibangun ke dalam proses setiap kali kamu mengambil gambar dengan smartphone dan setiap kamu membuka file gambar dalam Lightroom.
Tentu saja kamera digital berfungsi sangat baik dengan jenis lensa ini. Karena program kalibrasi dan koreksi hanya perlu sedikit melakukan perbaikan sehingga tidak memerlukan banyak biaya untuk mengupgrade lensa kamu. Secara umum, semakin tinggi resolusi sensor semakin efektif koreksi yang dapat kamu lakukan, dan semakin sempurna foto yang kamu hasilkan.
Lensa Untuk Kualitas
Tujuan lensa untuk kualitas, dengan kata lain, adalah untuk menghasilkan gambar menarik secara estetika. Beberapa orang merasakan bahwa lensa jenis akurasi terlalu "kllinikal", dan karena itu mereka memilih lensa manual yang lebih tua dengan desain yang lebih sederhana.
Lensa seperti ini sangat dihargai oleh seniman, yang menggunakan ketidaksempurnaan untuk efek kreatif. Lensa modern dalam lini ini, seperti Zeiss Loxia, memiliki desain yang kurang lebih tidak sempurna. Beberapa lensa yang lebih tua memiliki jenis khusus, seperti lensa Helios 44 58mm buatan Soviet Rusia dengan "swirly bokeh"nya (favorit para editor Tuts+).
Mengupgrade kamera kamu tetap merupakan pilihan cerdas jika kamu berminat dengan jenis lensa ini. Semakin bagus kameranya, semakin tinggi kualitas sensor, dan semakin lebih manfaat yang bisa kamu dapatkan dari lensa unik tersebut. Kuncinya dengan jenis lensa ini adalah kualitas subjektif dari sensor kamera yang kamu pasangkan, bukan megapixelnya. Carilah sensor yang mengutamakan kesetiaan warna, kedalaman warna dan dynamic range dibandingkan resolusi. 12-16 megapixel sudah cukup. Berdasarkan kamera terkini yang ada di pasaran, Sony α7S II, Nikon Df dan Nikon D4 adalah pilihan mantap untuk jenis fotografi ini.
Interpretasi Digital Mengubah Segalanya
Apakah foto yang lebih baik itu? Beberapa pandangan kita mengenai foto itu sendiri sudah sedikit ketinggalan jaman.
Dalam sebuah kamera film, cahaya masuk melalui lensa dan mengenai film, menyebabkan atom di dalam serbuk perak halus menyerap energi. Kemudian, saat kamu siap, film tersebut direndam ke dalam bahan kimia to mengubah serbuk perak yang sudah terpapar cahaya tadi ke dalam bentuk serbuk perak hitam, dan sisanya dibuang. Tada! kamu mendapatkan fotomu, dan titik ini cukup final. Hubungan antara cahaya dan foto merupakan kontak fisik (dan sedikit kimia) secara menyeluruh.
Singkatnya, digital imaging juga menggunakan cara yang sama (walaupun sedikit lebih ringkas). Namun, pada dasarnya, ada beberapa perbedaan yang sangat penting. Cahaya masuk melalui lensa. Kemudian mengenai area foto pada sensor, menyebabkan energi listrik melompati ribuan transistor mini. Sejauh ini cukup bagus, namun disinilah persamaan itu terhenti. Pada titik ini sensor kamera kamu memindahkan ribuan sinyal elektrik mini tersebut, dan sebuah prosesor mengubahnya menjadi kode ke dalam sebuah chip memori, secara berurutan. Ini yang kita sebut dengan file gambar "raw". Kemudian sebuah program komputer, entah di dalam kamera atau komputer, menerjemahkan kode tersebut, atau menginterpretasikan sinyal elektrik tersebut untuk menciptakan sebuah gambar.
Walaupun tampaknya mungkin, dalam cara yang tidak sempurna, tidak mungkin kita mengkalibrai kamera film dan lensanya. Yang mungkin dengan fotografi analog adalah mengubah penyimpanan film. Ada beberapa yang bisa dipilih, namun karena semuanya memiliki format standar dan kualitas yang sama antara film profesional kualitas tinggi dalam Pentax bekas dengan versi pro yang digunakan dalam Nikon dan Canon. Itu berarti lensa adalah bagian yang pertama, dan terpenting dalam sebuah rangkaian pengambilan keputusan untuk memotret sebuah foto. Karakteristik lensa menentukan karakteristik apapun yang datang setelahnya.
Sekarang karakteristik lensa tersebut terbuka untuk interpretasi. Kamera digial membuat kalibrasi menjadi mudah. Kamu tidak dapat menghilangkan sensor, namun kita dapat mengukur dengan akurat, dan yang lebih penting, memperbaiki setiap bagian rangkaian pengambilan gambar. Kita dapat benar - benar menginterpretasi ulang karakteristik lensa tersebut.
Itulah yang membuat mengapa body kamera, sebagai perekam informasi, merupakan bagian terpenting dalam keputusan investasi. Pada akhirnya, seluruh foto adalah bukan hanya merupakan ekspresi dunia namun juga peralatan yang membuatnya. Dengan gambar digital semuanya kembali kepada kualitas dan karakteristik sensor, bukan lensanya.
Bagaimana Caranya Mengetahui Kalau Kamu Memerlukan Kamera Yang Lebih Bagus
Sekarang setelah kamu mengerti apa yang ditawarkan sebuah body kamera canggih, kamu seharusnya memiliki beberapa ide pada situasi apa mereka berguna dan kapan itu tidak akan membuat perbedaan. Beberapa orang tidak membutuhkan body profesional—mereka menyebutnya "profesional" untuk alasan tertentu!—namun beberapa orang secara sadar membutuhkannya. Mari kita lihat beberapa situasi dimana kamu seharusnya mempertimbangkan untuk mengupgrade kamera.
Beralih ke "Pro"
Apakah kamu melewati pengambilan foto? Jika teknik kamu oke namun kamu tetap merasa kameramu tidak bisa mengimbangimu, yah, mungkin ini waktunya untuk mengupgrade.



Beberapa contoh yang jelas dimana kamera merupakan faktor penentu batasan adalah fotografi olahraga dan alam liar. Disini, sebuah body kamera yang lebih baik akan lebih banyak membuat perbedaan dibandingan lensa yang lebih baik. pada 300 mm, bahkan pada aperture f/4 menciptakan banyak pemisahan background. Karena itu, kamu memerlukan sebuah kamera yang dapat mengikuti objek bergerak dengan cepat dan memotret cukup banyak frame dengan cepat untuk memberikan kesempatan terbaik mendapatkan sebuah foto yang bagus. Jika kamu serius dengan bidang lainnya, pertimbangkan untuk mengupgrade body kamera.
Bagi saya, alasan terbesar saya menginvestasikan sebuah kamera profesional adalah daya tahannya. Jika kamu membawa kamera pada ski atau mendaki gunung, ada kemungkinan terjatuh atau terkena basah. Semua fiturnya bagus ketika kamu mendapatkannya, namun memiliki kamera yang tidak perlu saya khawatirkan ketika di luar ruangan? Itulah penentunya. Jika kamu banyak menghabiskan waktu untuk hiking, mendaki bukit, berlayar atau lainnya dimana kameramu bisa saja tertendang, terjatuh, basah atau hal lainnya, sebuah body yang memiliki daya tahan bagus dapat menghemat biaya penggantian karena hal tadi.
Area lain dimana seluruh fitur tambahan body profesional menjadi berguna adalah fotografi dalam pencahayaan rendah. Semakin besar sensor, semakin cepat prosesor dan semakin bagus autofocus akan membuatnya lebih baik dalam pencahayaan rendah dibandingkan dengan kamera konsumer. Malam adalah salah satu dari sekian waktu dimana kamu akan melihat perbedaan yang jelas antara foto yang diambil dengan antara kamera konsumer dan profesional. Itu tidak berarti kamu harus terburu - buru dan mengupgrade, namun jika kamu mencoba menaikkan level fotografi ke tingkatan selanjutnya itu akan membantu.



Terakhir, jika kamu sudah menginvestasikan lensa yang bagus dan memiliki beberapa uang, sebuah kamera yang lebih baik adalah investasi yang paling jelas. Jauh lebih baik mengupgrade dan mendapatkan semua fitur ekstra seperti kemudahan kustomisasi dan kualitas full frame daripada membeli lensa sembarang yang tidak akan sering kamu gunakan. Kebanyakan fotografer terlalu melebih-lebihkan tentang seberapa banyak lensa yang dibutuhkan atau harus dibawa. Kamu jelas akan lebih banyak mendapatkan manfaat dari sebuah kamera baru dibandingkan lensa fisheye.
Ini jelas sekali bukan sebuah daftar situasi khusus tentang kapan kamu harus mengupgrade kameramu. Kamu hanya perlu melihat jenis pekerjaan apa yang kamu lakukan dan menentukan keuntungan apa yang ditawarkan body kamera yang lebih baik. Dalam banyak situasi kamu tidak akan dapat menjustifikasnya, namun ada banyak hal yang bisa.
Menjadi Nyaman Dengan Kameramu
Kualitas gear kamu jelas penting. Fotografer profesional menggunakan gear yang mahal karena mereka perlu tahu, di atas bayang keraguan, bahwa mereka dapat mengandalkan peralatannya untuk bekerja. Setiap orang perlu tahu kamera mereka berfungsi karena, untuk memotret, kamu sungguh - sungguh harus dapat fokus. Kamu tidak boleh terjebak dengan gerutuan tentang gear di dalam pikiranmu. Jenis keraguan itu merusak kemampuan seseorang untuk tetap tersadar dan melihat gambar yang bagus.
Bagaimanapun juga, jangan terjebak dalam membandingkan peralatanmu dengan milik orang lain. Kamu tidak membutuhkan kamera terbaik; kamu hanya memerlukan peralatan yang memberikan hasil terbaik untuk kebutuhanmu pada harga yang terjangkau. Kelayakan kamera minimum untuk kebutuhanmu adalah kamera yang menghilang, kamera yang terasa sangat nyaman sehingga kamu dapat fokus dengan sempurna untuk mengalami momen di sekitarmu.
Berita baiknya adalah kamu dapat memiliki banyak keuntungan dari kamera canggih tanpa perlu kaget dengan label harga. Sebuah body full frame yang beberapa tahun lebih lama tetap jauh lebih baik dibandingkan sebagian besar kamera konsumer, dan harganya tidak terlalu mahal. Kamu juga dapat menginvestasikan pada kamera yang lebih khusus: Canon 7D II harganya lebih mahal sedikit dari Canon 1DX INI namun sangat bagus untuk fotografi olahraga dan alam liar; sebenarnya jauh lebih baik daripada Canon 5D III multifungsi yang lebih mahal. Bagi fotografer profesional, sebuah body yang baru adalah investasi dengan pajak yang dapat dikurangi. Bagi penggiat hobi, itu adalah panggilan yang sulit. Pikirkan tentang jenis foto yang kamu lakukan dan fitur kamera yang benar - benar penting untuk pekerjaanmu.
Akhirnya, hanya jika kamu membutuhkan kamera untuk sebuah event tunggal, sewa saja. Videografer dan pembuat film melakukannya sepanjang waktu. Tidak ada alasan fotografer tidak harus mengikuti tindakan mereka!