Panduan Lengkap Instagram Bagi Fotografer Profesional
() translation by (you can also view the original English article)
Instagram telah sangat matang sekali dalam beberapa tahun terakhir. Komunitas pengguna platform ini sangat besar, luas, dan sangat aktif. Ada sedikit debat sekarang setelah itu dapat menjadi sarana kreatif dan profesional bagi fotografer.
Apakah kamu ingin menggunakan DSLR secara eksklusif atau terbuka untuk mengambil foto spontan dengan kamera ponsel, Instagram adalah tool yang berguna untuk berbagi foto, menemukan inspirasi, dan mempromosikan bisnis fotografimu. Itu sekarang memiliki lebih dari 300 juta pengguna sehingga tidak ada kekurangan materi dalam membangkitkan kreatifitas, kolaborator potensial, dan klien prospektif dalam jangkauan.



Mengapa Fotografer Profesional Menggunakan Instagram?
Dengan menanyakan hal tersebut, ada tiga alasan utama fotografer profesional dan semi profesional memutuskan untuk menggunakan Instagram.
1. Sebagai Kesempatan Kreatif
Instagram memuaskan secara instan dan merupakan sebuah cara untuk mencoba ide baru, melihat foto lamamu dalam cahaya baru, atau memanfaatkan foto spontan yang tidak akan berakhir dalam portofoliomu. Gambar tersebut semuanya berukuran kecil, yang dapat cukup membebaskan untuk fotografer. Tidak perlu repot-repot dengan noise, grain dan detail halus lainnya!
2. Untuk Terhubung Dengan Fotografer Lainnya
Aspek sosial dalam Instagram ideal untuk bertemu dengan teman fotografer yang karyanya menginspirasimu, juga dengan model, stylist dan sumber inspirasi atau kolaborasi lainnya.
3. Untuk Membangun Kesadaran Bisnismu
Media sosial merupakan aspek yang cukup penting dalam kebanyakan bisnis kecil saat ini. Jelas saja kita tidak membicarakan tentang aplikasi kecil atau sebuah nice market. Instagram sendiri sudah besar dan terus bertumbuh. Itu tidak cukup sama dengan memiliki sebuah situs portofolio skala penuh, namun itu memiliki keuntungannya sendiri.
Kamera DSLR Atau Ponsel?
Saya tidak akan memberitahumu bagaimana memotret atau apa yang diposting. Itu terserah padamu. Saya akan mengatakan ini: terlepas dari kamera yang kamu gunakan, saya merekomendasikan memposting campuran antara foto yang dipersiapkan dengan hati-hati (yang ada di portofoliomu) dan yang spontan (tindakan di balik layar, foto yang kamu ambil sembari di luar kerja, eksperimen kreatif singkat). Bagus untuk memiliki sebuah rencana untuk bagaimana kamu akan menggunakan Instagram, untuk membuatnya unik dari portofolio onlinemu.
Untuk menjaga sisi profesionalisme dalam feed Instagram, gunakan sebuah proses editing yang konsisten tidak peduli jenis kamera apa yang kamu gunakan. Dengan memilih proses itu seharusnya menjadi gaya dan cara berkerjamu sendiri.
Kebanyakan orang yang melihat fotomu di Instagram akan melakukannya dari sebuah perangkat mobile. Detail halus hilang, dan crop yang lebih dekat seringkali lebih baik. Pertimbangkan untuk fokus pada detail tunggal sebuah gambar yang lebih besar, dengan crop ketat yang cocok dengan format persegi.
Instagram tidak seharusnya hanya berapa salinan dari websitemu—apa tujuannya? Sebagai gantinya, coba melihat itu sebagai pelengkap portofolio profesionalmu, seperti buku harian visual.
Filters, Tools dan Effects
Saya akan mengakui di depan bahwa saya tidak menggunakan filter Instagram. Itu cukup layak untuk mencobanya, namun saya akan merekomendasikan menggunakan sebuah aplikasi yang lebih rumit untuk pewarnaan dan edit kontras.
Tidak ada batasan aplikasi yang dapat kamu gunakan untuk memproses foto pada sebuah ponsel atau tablet. Beberapa yang populer meliputi:
Hal utama untuk diingat ketika mengedit foto untuk Instagram adalah mereka akan dilihat pada ukuran kecil dalam perangkat mobile. Ini membuat kontras, saturasi dan ketajaman menjadi lebih penting, sementara detail halus pada gambar menjadi sedikit kurang tampak.
Alur Kerja Yang Berbeda Untuk Pasangan Yang Berbeda
Untuk foto DSLR saya menggunakan Photoshop untuk melakukan zoom, crop dan melakukan koreksi warna dasar, kemudian mengirimkannya pada ponsel saya untuk menyelesaikan editing dalam VSCO Cam. Untuk foto dari ponsel itu langsung ke VSCO Cam. Cobalah dengan beberapa aplikasi dan alur kerja berbeda dan temukan mana yang berkerja untukmu.
Jangan Keluar Jalur!
Coba untuk mengarahkan dengan jelas dalam membuat proses editing yang terlalu membelit atau memakan waktu. Itu hanya akan membuat frustrasi. Keindahan Instagram adalah seberapa cepat kamu bergerak dari mengambil foto hingga membagikannya.
Menyesuaikan Ukuran Foto Untuk Perangkat Mobile
Apapun alur kerja yang kamu gunakan, pastikan untuk ingat bahwa kebanyakan aplikasi mobile mengkompres atau menurunkan ukuran foto resolusi tinggi secara otomatis untuk menghemat ruang dalam ponsel atau membatasi jumlah memory dan daya pemrosesan yang digunakan.
Jika kamu memotret pada sebuah DSLR dan mengedit dalam VSCO Cam dan ingin menjaga kualitas tertinggi gambar, pastikan kamu menggunakan Photoshop (atau sejenis) untuk melakukan crop dan mengubah ukuran foto terlebih dahulu, dan simpan pada ukuran yang pantas ke ponselmu. VSCO Cam memiliki informasi lebih lanjut untuk membantumu menemukan yang terbaik.



Efek Akhir, Mengubah Ukuran dan Memposting Gambar
Ketika kamu memposting gambar ke Instagram mereka diubah ukurannya ke 640x640px dan dikompres. Jangan terlalu khawatir tentang kompresinya—mereka dimaksudkan untuk dilihat dalam ukuran kecil, dan tidak ada seorang pun yang mengharapkan untuk melihat detail halus pada layer ponsel. Sebuah grain dan noise kecil dapat menambahkan efeknya!
Namun untuk memberikanmu kompresi, berikut contoh foto pada tiap tahap dalam proses editing saya. Saya telah melakukan crop sedikit karena mereka perlu berukuran lebar 600px untuk dipublikasikan di Tuts+, dan saya telah menggunakan fitur Save For Web dalam Photoshop pada kualitas 80%.
Masih Segar Dari Kamera



Diproses Menggunakan VSCO Cam



Diimpor ke Instagram



Bandingkan gambar ini dengan sebelumnya, sangat sedikit sekali kualitas yang hilang saat ditambahkan ke dalam Instagram. Jika kamu jentikkan secara cepat di antara mereka kamu akan melihat sedikit perubahan ketajaman dan kontras, namun itu adalah perubah yang sangat minimal. Instagram melakukan tugas yang cukup bagus dalam mengkompres gambar sambil mempertahankan kualitas. Ketajaman dapat dipertimbangkan sebagai peningkatan ketika melihat pada gambar dalam layar kecil.
Menggunakan Lux Filter
Salah satu fitur Instagram yang suka saya gunakan adalah Lux. Relatif baru dalam Instagram, Lux adalah slider sederhana yang mengijinkanmu untuk menyesuaikan kontras dan saturasi gambar. Itu berguna untuk penyesuaian menit terakhir, dan dengan jelas didesain dalam konsep mobile browsing.



Ingat, foto ini tampak paling baik ketika dilihat dari ponsel. Mereka tentu saja tidak tanpa cacat pada ukuran penuh!
Tags dan Followers
Baiklah, jadi itu adalah dasar-dasar editing foto dan memposting pada Instagram secara urutan. Sekarang mari kita bicara tentang bagaimana kamu bisa dikenali, dan menumbuhkan angka follower.
Hal paling penting untuk diingat adalah bahwa Instagram adalah sebuah komunitas. Aplikasi memiliki beberapa cara bawaan untuk mempromosikan dirimu, namun pada akhirnya hal terbaik yang dapat kamu lakukan adalah bergabung dengan komunitas dan berpartisipasi dengan sungguh-sungguh. Yang lainnya mengalir dari situ. Berikut beberapa strategi untuk membantumu memulai:
1. Follow Orang Yang Menarik Minatmu
Juga ikuti setiap akun yang kamu temui. Tertariklah secara tulus pada setiap orang di dalam feed-mu. Membuat hubungan pribadi adalah cara terbaik untuk menemukan orang dengan pikiran sama yang akan tertarik pada fotomu, dan ini datang dengan bonus tambahan dalam memberikanmu banyak inspirasi fotografi di dalam feed-mu.
2. Bergabung Dalam Percakapan
Jika orang berkomentar pada fotomu, ucapkan terima kasih pada mereka. Jika kamu melihat sebuah percakapan di tempat lain yang menarik minatmu, berkontribusilah. Tinggalkan komentar atau like pada foto yang membuatmu tertarik, menginspirasi, atau menakjubkan.
3. Posting Secara Reguler
Jika kamu menimbun semua gambarmu sekaligus itu akan membanjiri feed followermu. Dari sudut pandang pengguna itu sedikit mengganggu. Saya terus memotivasi diri saya dengan memiliki tujuan untuk memposting paling tidak satu gambar sehari, namun jika saya memiliki banyak untuk diposting saya akan menahan diri dan mempostingnya satu demi satu.
4. Gunakan Hashtag
Kamu dapat menambahkan banyak hashtag sesukamu. Paling baik adalah menambahkan yang paling relevan. Hashtag yang populer akan sering dilihat, namun akan ada juga lebih banyak gambar yang diposting dengan itu, yang secara cepat mendorong gambarmu ke bawah halaman. Coba mencampurkan hashtag niche dan populer.



5. Ikuti Trend
Cari fotografer lainnya yang memposting gambar seperti dirimu dan dapatkan inspirasi pada hashtag baru untuk digunakan. Beberapa dapat cukup langsung pada sasaran (seperti #food atau #landscape) sementara lainnya lebih menggugah dan kreatif—pikirkan #dayslikethese, #thatsdarling, atau #slowliving.
Juga perhatikan kompetisi dan akun yang meliput karya fotografer lainnya. Dengan menominasikan dirimu untuk sebuah slot fitur dapat sesederhana menambahkan hashtag tertentu ke dalam fotomu. Jika foto itu cukup bagus, mereka akan me-repost gambarmu, memberikanmu sorotan.
6. Tambahkan Lokasi Pada Gambar
Jika kamu memiliki gambar landmark populer atau tempat terkenal, gunakan fitur 'Add Location' ketika mempostingnya.
Kesimpulan
Tentu saja itu ide yang bagus untuk bermain-main dengan fitur Instagram dan memiliki goal di benak ketika memulainya. Namun! Jangan memikirkannya secara berlebihan. Instagram adalah cara bagus untuk membagikan gambar secara spontan dan cepat. Itu tidak mencari kesempurnaan, namun itu yang membuatnya menarik.
- Save for WebSave For Web: Kompresi JPEG Yang Lebih Baik Dengan Adobe PhotoshopMarie Gardiner
- SmartphoneSmartphone Sebagai Kamera: Merangkul Istilah Visual Baru Dalam FotografiDawn Oosterhoff