Lensa Manual vs Autofocus untuk Fotografi Malam
Indonesian (Bahasa Indonesia) translation by Abdul Mutholib (you can also view the original English article)
Melalui Kaca yang Tampak
Lensa-lensa untuk seumur hidup. Sebuah klise lama namun masih memegang kebenarannya, khususnya pada era teknologi digital kini. Perputaran tanpa henti pertumbuhan digital melihat kamera terbaru secara konstan dikeluarkan dan dengan cepat pula menjadi kuno. Dan anda mungkin akan meng-upgrade badan kamera anda berturut-turut, namun untuk lensa pemilihannya lebih rumit dan harus berpikir jangka panjang. Jadi, lensa apa yang harus anda pilih untuk pemotretan malam?
Kaitan utama dalam rantai penggambaran, dan yang paling penting di sistem kamera, adalah lensa. Lensa adalah komponen kritis yang memengaruhi kualitas gambar anda.
Lensa adalah investasi jangka panjang. Badan kamera tak bisa memenuhi potensinya jika optic di depan sensor atau filmnya dibawah standar.
Buatlah menjadi prioritas untuk menginvestasi pada lensa bagus. Sekali anda membeli lensa berkualitas tinggi maka akan bertahan selama seumur hidup jika dirawat dengan baik. Anda tidak membutuhkan optik mahal namun lensa terbaik yang bisa anda dapatkan secara ekonomis: pada umumnya lensa dapat digunakan pada generasi berturut-turut badan kamera (bahkan dari pabrik yang berbeda, lewat adapter) sepanjang anda meng-upgrade.



Di atas jajaran lensa kelas premium harganya bisa lebih mahal, namun jika anda menyelidikinya dan menginvestasi dengan bijak anda dapat meminimalisir pengeluaran anda. Langkah pertama adalah mengevaluasi kebutuhan anda. Apa yang ingin anda potret? Buatlah keputusan pembelian berdasarkan karakteristik yang anda butuhkan, bukan tanda emas mewah pada larasnya.
Juga pertimbangkan format yang sedang anda potret. Jika anda memiliki sistem full frame anda harus menginvestasi lensa full frame untuk mencakup area gambar. Jika anda kemudian mengubah sistem seperti APS-C atau Micro Four-Thirds
kemungkinan anda dapat menggunakan lensa full bingkai yang sama.
Kebalikannya, mungkin juga tidak benar – lensa berformat APS-C tidak akan mencakup area gambar sensor full frame dan ini akan menghasilkan efek vignett yang buruk. Namun banyak kamera full frame memiliki “mode pemotongan” membiarkan penggunaan lensa-lensa ini pada kamera full frame, namun hanya pada mode resolusi rendah.
Memuji Lensa Fokus Manual
Preferensi saya sendiri adalah menggunakan aperture besar dan lensa tetap fokus manual. Gaya lensa ini memiliki beberapa keuntungan atas lensa auto-fokus untuk jenis karya yang saya sukai. Ini merupakan pilihan pribadi, berdasarkan karakteristik gambar dan kemungkinan kreatif yang saya cari pada sebuah lensa.
Lensa fokus manual cocok digunakan untuk fotografi dan sinematografis digital, dan lensa ini berkerja dengan baik untuk memfilmkan rangkaian selang waktu. Aksi fokus yang lembut dari jenis lensa ini, khususnya lensa Nikkor AIS yang saya miliki, sangat nyaman digunakan. Saya memiliki satu set lensa ini mencakup bermacam-macam panjang focal.
Aperture besar atau “cepat”, lensa tetap memberikan lebih banyak cahaya daripada lensa dengan zoom standar. Sebagian besar lensa tetap, khususnya yang lebih tua, didesain untuk sensor bingkai full atau kamera film 35mm. Saya juga dapat menggunakan lensa yang lebih tua dengan beberapa
keterbatasan pada badan kamera Nikon APS-C saya dan dengan Nikon ke
lensa adapter Micro Four-Third, pada kamera Panasonic seri GH yang saya
gunakan untuk karya video.



Masuknya cincin apertur adalah alasan lain mengapa saya menyukai lensa-lensa ini. Cincinnya sangat berguna untuk aplikasi tertentu, seperti sinematografi digital. Saya mengetahui bahwa memiliki cincin apertur juga membantu meminimalisir cahaya kelap-kelip pada rangkaian selang waktu.
Kedalaman Maksimum Bidang
Banyak lensa fokus manual yang saya miliki mempunyai tanda hiperfocal pada lensa tersebut yang merupakan alasan lain mengapa saya lebih suka lensa ini. Fitur ini membantu saya memaksimalkan kedalaman bidang atau “zona fokus” pada foto anda.



Hal ini merupakan pertimbangan penting, khususnya di situasi cahaya redup seperti memotret pemandangan dibawah cahaya bulan atau bintang. Ketika ada sedikit cahaya sekitarnya untk menyinari subjeknya anda sering tidak dapat melihat apa yang anda fokuskan.
Selalu tidak praktis menggunakan teknik ini seperti hal ini biasanya hanya bekerja pada aperture f8 ke atas, namun ini bisa menjadi sangat berguna untuk memiliki kemampuan hiperfocal untuk mencapai fokus kritis.
Untuk memaksimalkan kedalaman bidang menggunakan metode ini anda harus meluruskan simbol infinity pada angka apertur yang sama yang telah anda pilih. Setelah ini diatur, anda telah memaksimalkan kedalaman bidang anda untuk pengaturan apertur tertentu.



Menuju Infinity dan Melampauinya
Sebagian besar lensa fokus manual juga memliki hard infinity stop. Fitur ini membuat pemfokusan pada infinity di kegelapan lebih mudah daripada dengan lensa auto fokus yang umumnya mengurangi kemampuan ini.
Tidak semua lensa manual fokus diciptaka sama. Beberapa lensa brand Samyang yang saya miliki tidak memiliki tanda infinitas kalibrasi yang akurat. Anda harus menyelidiki tentang fitur ini untuk lensa mana saya yang ingin anda beli, khususnya biaya lensa.
Kebanyakan lensa auto fokus sebenanya mampu fokus infinitas yang lalu dikarenakan bawaan keterbatasan desain. Hal ini bukan hal yang bagus. Lensa-lensa ini juga sulit fokus pada cahaya redup dengan subjek yang tidak memiliki tepi kontras yang tinggi, seperti yang ditemukan pada astrofotografi. Memiliki hard infinity stop bisa menjadi berguna di situasi ini.



Kebanyakan kamera digital modern juga memiliki beberapa bentuk “live view”, sebuah mode bantu fokus manual, atau pengukur jarak beberapa deskripsi. Gambar live view pada kamera LCD dapat membantu anda mencapat fokus
kritis dengan lensa mana saja dan memberi anda kemampuan zoom ke area
gambar tertentu untuk mengatus fokus. Sangat berguna.
Live view atau bentuk bantu fokus lainnya juga baik dalam penggunaan lensa auto fokus pada mode fokus manual. Namun, lensa ini biasanya kurang terasa dan gerak fokus halus di lensa fokus manual.
Pertahanan Lensa Auto Fokus
Lensa auto fokus memiliki beberapa keuntungan nyata – salah satunya adalah kecocokannya pada subjek yang bergerak cepat. Sistem auto fokus modern jauh lebih cepat dan lebih akurat pada memfokusan subjek yang bergerak cepat dari pada manusia ini dapat diharapkan.
Lensa auto fokus terbaru juga biasanya memiliki desain optik superior teknis dan menggunakan, gunakan pelapis lensa modern dan kaca khusus seperti elemen fluorite dan aspherical dengan sifat dispersi rendah dengan properti penyebaran rendah. Fitur ini membantu meningkatkan ketajaman dan kontras dan mengurangi artefak gambar seperti penyimpangan kromatik dan kebundaran seperti tanda koma atau pijar lensa yang dapat menurunkan kualitas gambar.



Banyak lensa auto fokus juga memiliki sistem stabilisasi gambar optik dipasang di desainnya. Fitur ini mampu membantu ketika anda sedang memegang kamera dengan tangan. Lensa tersebut memasukkan sistem giroskopik yang dapat memberi anda tambahan cahaya hingga 3 atau 4 stop, yang artinga anda dapat mengurangi kecepatan rana anda dan masih mendapat gambar tajam.
Untuk pemotretan malam hal ini bukan masalah meskipun sebagian besar situasi anda lebih baik menggunakan platform kamera yang stabil seperti tripod untuk menghindari getaran kamera. Ini juga mengharuskan anda menetapkan pengaturan ISO pada peningkatan minimal kualitas gambar.
Koleksi Lensa Fotografi Malam Hari Anda
Berinvestasi pada lensa adalah pertimbangan penting bagi semua fotografer. Lensa adalah bagian yang paling penting di perlengkapan anda. Jika anda mengetahui gaya fotografi apa yang anda inginkan untuk
mengejar maka anda akan menyempitkan pilihannya. Saya merekomendasikan
lensa manual untuk sebagian besar aplikasi fotografi malam hari.
Lakukan berbagai penelitian dan menjauh dari peralatan yang tidak dibutuhkan. Awasi penawaran kedua di pasar loak dan internet seperti Ebay. Anda tidak pernah tahu, harta tersembunyi yang anda kejar mungkin ada di sekitar sudut dengan harga yang lebih murah dari anda pikir.
Dan tetaplah untuk selanjutnya, dimana saya akan menggali lebih dalam tentang lensa-lensa untuk fotografi malam hari dan melihat keuntungan zoom lawan lensa tetap. Saya juga akan mendiskusikan peran panjang focal dan apertur di perspektif mengontrol dan kedalaman bidang di gambar anda.
Subscribe below and we’ll send you a weekly email summary of all new Photo & Video tutorials. Never miss out on learning about the next big thing.
Update me weekly