Indonesian (Bahasa Indonesia) translation by Diana Mufi Pratiwi (you can also view the original English article)
Mampu mengendalikan antara cahaya dan bayangan adalah sebuah keahlian yang membedakan fotografer hebat dari orang awam. Untuk fotografi malam ada begitu banyak sumber cahaya berbeda untuk ditangani dan bisa menyusahkan bahkan bagi profesional berpengalaman.
Di dalam tutorial saya sebelumnya saya menelusuri berbagai macam subyek berbeda yang bisa kamu foto di malam hari. Di dalam tutorial ini kita akan membahas sumber cahaya berbeda yang menyinari subyek tersebut atau sebagai sumber cahaya itu sendiri.
Tantangan dan Hadiah
Foto hasil fotografi malam pertama yang membuat saya benar-benar senang adalah sebuah foto dermaga Henley Beach yang diambil sekitar matahari terbenam. Itu merupakan perpaduan antara sumber cahaya dan warna dalam pemandangan yang menarik minat saya. Kondisi cahaya rendah di senja hari, tanpa tripod, dan sebuah film lambat juga membuat pengambilan gambar ini cukup menantang. Saya merasa usaha saya membuahkan hasil, ketika saya melihat hasilnya setelah itu diproses.

Perpaduan sumber cahaya buatan dan alami adalah sesuatu yang harus kamu tangani dalam kebanyakan skenario fotografi malam. Pemahaman beberapa prinsip dasar tentang cahaya dalam tiap pemandangan merupakan salah satu tantangan disiplin ini.
Ada banyak jenis sumber cahaya berbeda dan masing-masing akan memiliki nilai temperatur warna yang berbeda. Temperatur warna adalah sebuah metode dalam menjelaskan properti warna cahaya, entah sebagai nilai kuning yang hangat atau nilai biru yang sejuk dengan sebuah nilai yang dinyatakan dalam Kelvin.
Cahaya Buatan
Tungsten atau lampu pijar memiliki nilai temperatur warna sekitar 3200 Kelvin dan dianggap sebagai sumber cahaya "hangat". Mereka merupakan sumber cahaya yang sangat lazim dan digunakan dalam banyak penerapan seperti lampu mobil.
Lampu uap sodium memiliki temperatur warna yang lebih hangat sekitar 2500 Kelvin dan tampak sebagai sumber cahaya berwarna oranye. Mereka umumnya digunakan dalam lampu jalanan dan penerapan industri seperti pabrik dan galangan kapal. Subyek yang disinari oleh lampu uap sodium sangat sulit untuk mengimbangi warnanya secara akurat. Ini adalah sumber cahaya yang memberikan pendaran oranye khas pada kota ketika dilihat dari jauh.

Lampu neon merupakan sumber cahaya umum lainnya. Mereka memiliki temperatur suhu sekitar 4000 Kelvin dan mengeluarkan warna hijau. Mereka berkerja dengan mengionisasi sebuah gas yang kemudian memendar, mengeluarkan cahaya. Mereka digunakan dalam banyak penerapan pencahayaan yang berbeda seperti lampu jalanan dan dalam ruangan.
Beberapa bentuk pencahayaan, seperti uap sodium dan neon, berkedip pada sebuah frekunsi yang setara dengan sumber daya yang digunakan. AC merupakan singkatan dari "alternatif current / arus bolak-balik" dan jenis sumber daya ini memasok fase bolak-balik pada arus yang menyebabkan sumber cahaya ini menyala dan padam secara cepat.
Jika sebuah sumber daya 110 volt digunakan maka kedipan ini terjadi pada 60 hertz atau 60 siklus dalam sedetik. Sumber daya dengan output 220 / 440 volt memiliki frekuensi 50 hertz dan berkedip pada 50 siklus per detik.
Untuk fotografi ini bukanlah sebuah permasalahan namun jika kamu mengambil video dengan sumber daya ini kamu perlu mensinkronisasikan shutter speed dengan frekuensi sumber daya atau artifak dari kedipan ini bisa mengacaukan rekamanmu. Untuk sumber daya AC 240 volt kamu perlu menggunakan 1/50 sedetik dan untuk sistem 110 volt pilih 1/60 per detik.
Cahaya Alami
Temperatur warna cahaya matahari bervariasi sepanjang waktu, dengan nilai yang lebih sejuk sekitar 5500 Kelvin di siang hari ketika matahari berada di atas kepala secara langsung. Pada saat matahari terbit atau terbenam, ketika sinar matahari harus melalui lapisan tebal atmosfir bumi, cahaya dibiaskan mengarah ke ujung spektrum merah yang menghasilkan nilai yang lebih hangat.
Efek ini juga terjadi pada cahaya bulan. Temperatur warna yang lebih hangat terjadi ketika bulan dekat dengan horizon. Cahaya bulan pada dasarnya adalah cahaya matahari yang dipantulkan pada permukaan bulan dan cahaya ini bisa menyediakan banyak penerangan untuk gambar lansekap, khususnya di sekitar waktu bulan purnama.

Variasi dalam temperatur warna antara sumber cahaya buatan dan alami bisa membuat proses mendapatkan warna yang akurat menjadi sangat sulit - khususnya ketika kamu memiliki paduan dari sumber cahaya berbeda ini dalam foto yang sama.

Contoh di atas mengilustrasikan mengapa saya merekomendasikan kamu untuk memotret dengan menggunakan format gambar RAW. Merekam data gambar RAW dari sensor kamera memungkinkanmu untuk menyesuaikan keseimbangan warna setelah foto diambil. Jika kamu memilih untuk memotret format gambar lainnya seperti JPEG, warnamu pada dasarnya diatur dan jauh lebih sulit untuk menyesuaikan nilai warna nantinya.
Senja
Senja adalah salah satu waktu terbaik untuk memotret foto malam. Itu sering diacu sebagai "blue hour" karena langit berubah menjadi warna biru mendalam yang kaya. Selama transisi dari siang menjadi malam ini keseimbangan warna berubah secara dramatis. Akan sangat sulit untuk memilih keseimbangan warna ketika kamu mencoba untuk memadukan senja dengan sumber cahaya buatan dari kota dan menangani skenario pencahayaan yang berubah secara cepat. Di dalam situasi ini memotret RAW akan memungkinkan fleksibilitas pemrosesan warna yang lebih besar.

Film dan Media Digital di Malam Hari
Jika kamu memilih untuk memotret dengan film kamu juga memiliki batasan pilihan dalam pemrosesan warna. Stok film memiliki keseimbangan warna yang dipadukan dalam bahan kimia dan kamu memilih antara variasi film yang berbeda tergantung pada kondisi pencahayaan yang berlaku. Jika kamu memilih untuk menggunakan stok film yang didesain untuk pencahayaan neon dalam kondisi siang hari maka keseimbangan warna akan berubah ke arah warna yang lebih sejuk, yang membuat keseluruhan gambar tampak terlalu biru.
Dengan film kamu bisa mengkompensasi perbedaan keseimbangan warna pada suatu tingkat tertentu dengan menggunakan filter konversi warna namun ini jauh dari solusi yang sempurna. Teknologi digital imaging menawarkan fleksibilitas yang jauh lebih besar dalam pemrosesan warna. Dengan digital kamu juga memiliki keuntungan feedback langsung dan bisa melihat hasil secara langsung pada layar LCD kamera. Saya akan membahas manfaat dan kerugian kedua teknologi ini secara mendalam dalam tutorial berikutnya.
Satu hal untuk diingat pada sumber cahaya dengan temperatur warna yang berbeda adalah bahwa titik fokus berubah dikarenakan gelombang cahaya yang berbeda. Efek ini cukup jelas dalam situasi fotografis tertentu seperti acara dalam ruangan seperti konser. Jika ada perubahan cepat dari sumber cahaya merah menjadi sumber cahaya biru titik fokus akan berpindah. Jika kamu ingin memotret jalanan secara candid di malam hari perubahan fokus ini bisa membuat tugasmu lebih sulit khususnya jika kamu mendapatkan diri dalam situasi dimana sumber cahaya berubah secara tetap seperti lampu neon yang berkedip.
Kesimpulan
Salah satu kesulitan utama dalam memotret di malam hari adalah variasi tak terbatas yang dihasilkan dalam sumber cahaya berbeda. Saya mencoba untuk memikirkan sumber cahaya ini sebagai tantangan kreatif, dan saya mendorongmu untuk memikirkannya juga seperti itu: rangkul eksperimen dengan subyek fotografi malam, ambil risiko dan lihat apa yang bisa kamu dapatkan. Luangkan waktu dalam menjelajahi sumber-sumber cahaya yang berbeda ini, khususnya selama periode transisi dari siang ke malam hari.
Pencahayaan campuran yang menantang biasanya bisa diatasi dengan memotret file digital format RAW. Dengan menyesuaikan keseimbangan warna nantinya dengan menggunakan software pemrosesan warna pilihanmu berkerja baik dalam kebanyakan situasi. Jangan batasi pilihanmu - eksperimen adalah kuncinya! Ketika kamu mengekspos gambarmu dengan baik kamu hampir bisa selalu melakukan pemrosesan foto persis seperti yang kamu inginkan - menambahkan aroma unik dan elemen pribadi pada pembuatan gambarmu.
Sampai jumpa di tutorial berikutnya! Saya akan menelusuri penggunaan film dan kamera digital serta pro dan kontra antara kedua media pengambilan gambar ini.
Subscribe below and we’ll send you a weekly email summary of all new Photo & Video tutorials. Never miss out on learning about the next big thing.
Update me weeklyEnvato Tuts+ tutorials are translated into other languages by our community members—you can be involved too!
Translate this post